1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa
Latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata “medium”, yang berarti perantara atau
pengantar.[1]
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari si pengirim (komunikator atau
sumber/source) kepada si penerima
(komunikan atau audience/receiver).
Kata ”media” berasal dari bahasa latin Medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar. Menurut KBBI, media dapat diartikan
sebagai perantara, penghubung; alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah,
radio, televisi, film, poster, dan spanduk, yang terletak diantara dua pihak
(orang, golongan, dan sebagainya). Istilah media berasal dari bahasa latin yang
merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan
informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Berikut ini akan dipaparkan beberapa pengertian media menurut rumusan
para ahli yakni sebagai berikut :
Menurut Azhar Arsyad dalam
bukunya mengatakan : “Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk
jamak dari “Medium” yang secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar”
yaitu perantara atau
pengantar sumber pesan dengan penerima pesan“[2]
Gagne mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan
siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Menurut Dede Rosyada, media
berasal dari bahasa latin yakni medius secara harafiah diartikan tengah,
pengantar atau perantara berarti berada di dua posisi antara guru dan
bahasanya.[3]
Menurut Heinich dan Molenda,
dkk. (1996), media diartikan sebagai alat
komunikasi yang membawa pesan dari sumber ke penerima; alat komunikasi berisi
pesan, yang memungkinkan peserta didik dapat berinteraksi dengan pesan secara
langsung.[4]
Heinich, Molenda, dan Russel menyatakan bahwa : “A medium (plural media) is a channel of communication, example include
film, Television, diagaram, printed materials, computers, and instructors.
(media adalah saluran komunikasi termasuk film, televisi, diagram, materi
tercetak, komputer, dan instruktur) batasan media sebagai segala bentuk saluran
yang dipergunakan untuk menyampaikan memberikan pesan atau informasi. NEA
(National Education Assosiation) memberikan batasan media sebagai bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak, audio visual, serta peralatannya.[5]
Dikaitkan dengan pembelajaran, media dimaknai sebagai alat komunikasi
yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi
ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi lebih
tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Dalam mengajar, panca indra dan
seluruh kesanggupan seorang perlu dirangsang, digunakan dan dilibatkan sehingga
ia tak hanya mengetahui, melainkan dapat memakai dan melakukan apa yang dipelajari.
Panca indra yang paling umum dipakai dalam mengajar adalah mendengar. Melalui
mendengar anak mengikuti peristiwa demi peristiwa dan ikut merasakan
seolah-olah anak melihat sesuatu dari apa yang diceritakan. Namun menurut ilmu
pendidikan berpendapat bahwa hanya 20% dari apa yang didengar yang dapat
diingat kemudian hari. Kesan yang lebih dalam dapat dihasilkan jikalau apa yang
diceritakan “dilihat” melalui sebuah gambar, model atau benda. Dengan demikian
melalui mendengar dan melihat akan diperoleh kesan yang lebih dalam. Menurut
Asnawir “Media pembelajaran (alat peraga) seperti :gambar, peta, papan tulis,
box pasir, dan lain-lain dapat menolong anak untuk mengingat dengan lebih baik,
yaitu mampu mengingat sampai 50% dari apa yang didengar dan dilihatnya”.[6]
Jhon D. Lutheru, menyatakan bahwa
“Sebelum kata media atau istilah media yang menjadi popular dalam dunia
pendidikan dewasa ini khususnya dalam interaksi belajar-mengajar, maka istilah
yang cenderung memiliki pengertian yang mula-mula dikenal orang dengan istilah
(Audio Visual Aids / Alat Pandang Dengar)” selanjutnya disebut Intructional
Material, dan kini yang lazim digunakan dalam dunia Pendidikan Nasional adalah
Media Pendidikan atau Media Pembelajaran (Instructional Media)[7].
Menurut E. De
Corte media pembelajaran sebagai suatu sarana non
personal (bukan manusia) yang digunakan atau disediakan oleh tenaga pengajar,
yang memegang peranan dalam proses belajar-mengajar untuk mencapai tujuan
instruksional.[8]
Sri Anitah dan
Noorhadi mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa menerima
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.[9]
Benson H. Clarence
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah suatu alat yang
membantu pengajar untuk menyampaikan kepada pelajar menegani fakta-fakta,
keterampilan,sikap, pengatahuan, pengertian dan penghargaan.[10]
Oemar Hamalik,
menyatakan bahwa “ Media Pemebalajaran adalah alat Metode, dan teknik
yang digunakan dalam rangka mengekfektifan komunikasi dan interaksi antara guru
dan murid dalam proses Pendidikan dan Pengajaran Sekolah[11].
Selanjutnya Sudjarwa, mengemukakan bahwa “Media
Instruksional” adalah segala wujud yang dapat dipakai sumber belajar yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan murid, sehingga mendorong
terjadinya proses belajar-mengajar ke tingkat yang lebih efektif sebagai
berikut :
a.
“Media adalah alat yang dapat membantu interaksi
belajar-mengajar yang berfungsi menjelaskan makna pesan yang ditampilkan sehingga
pengajaran dapat tercapai dengan sempurna”.
b.
Media Pembelajaran dapat digunakan dalam rangka
hubungan (Interkasi) dalam pengajaran antara guru dan murid.
c.
Media berperan sebagai alat perangsang belajar dan
dapat menumbuhkan motivasi belajar sehingga murid tidak mudah bosan dalam
mengikuti proses belajar-mengajar”. [12]
Menurut Miarso
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga
dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan
terkendali.[13]
Menurut Gerlach
mengemukakan secara umum bahwa media pembelajaran itu meliputi orang, bahan,
peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang dikondisikan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap siswa, atau untuk menambah
keterampilan.[14]
Blattner Doris mengemukakan bahwa media pembelajaran atau sering
disebut dengan alat peraga sangat penting untuk dipakai dalam tiap pelajaran,
sebab siswa dapat mengingat 50% dari bahan pelajaran yang kelihatan, tetapi
kira-kira hanya 10% dari bahan pelajaran lisan. Media pembelajaran yang
biasanya digunakan untuk siswa adalah: gambar, papan tulis, benda alam, bagan,
papan flannel, peta dan temple.[15]
Menurut Ibrahim dan Nana Syahodiah defenisi media pembelajaran
sebagai berikut: “Media pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan untuk
menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian
siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar”.[16]
Menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), “bahwa media jika
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap”.[17]
Dalam pengertian ini guru, buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media.
Secara cenderung diartikan untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal”.
Menurut Hamalik (1994) “bahwa dengan penggunaan alat bantu berupa media
komunikasi, hubungan komunikasi akan dapat berjalan dengan lancar dan dengan
hasil yang maksimal”. [18]
Menurut National Education Association NEA (dalam Sadiman, dkk., 1990), “media
adalah bentuk-bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audio visual beserta
peralatannya[19].
Media merupakan bagian integral dalam proses belajar
mengajar. Arief S. Sardiman mengatakan: “Istilah media
berasal dari Bahasa Latin yakni Medium yang secara harafiah berarti perantara
atau pengantara.”[20]
Menurut Flemming yang dikutip oleh Arif S. Sardiman,
mengatakan: “Media yang sering diganti dengan kata mediator di samping sebagai
sistim penyampai atau pengantar juga sebagai penyebab atau alat yang turut
campur tangan dalam dua pihak utama dalam proses belajar mengajar siswa.
Selanjutnya Santoso S. Hamidjojo yang dikutip oleh
Latuheru, mengatakan: “Media pembelajaran adalah media yang penggunaannya
diintegrasikan dengan tujuan dan isi pengajaran yang dimaksudkan untuk
mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar.”[21]
Menurut Buckminster Fuller dalam Haney & Ulmer,
media adalah orang tua ketiga (guru adalah orang tua kedua).[22]
Untuk melihat jenis – jenis media pembelajaran kunjungi
silahkan “www.koreshinfo.blogspot.com”
[1] Arif S.Sadiman. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2006), h.6
[3] Dede Rosyada, Media Pembelajaran,( Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h.7
[4] Bambang Warsita, Teknologi
Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.
121-125.
[5]
Aect (Assosiation of Education and
Communication Technology, 1977)
[6]
H.Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta: Delia Citra
Utama, J, 2002), h. 68-70
[7]
Jhon.D.Lutheru , Pengertian Media
Pembelajaran. 1999, h. 15
[10] Benson H.,Clerence,Teknik Mengajar , ( Jakarta, Gandum Mas, 2000 ), h. 44
[12]
Sudjarwa , Media Instruksional. (Jakarta
: KBK 1992 ), h.258
[13] Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2008), h. 122.
[14] Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 163.
[15]
Blattner. Doris, Metode Mengajar Anak-anak
Sekolah Minggu (Lembaga Literatur Baptis, 2006) h. 143
[16]
Ibrahim R. dan Nana Syaodiah S, (Jakarta:
Perencanaan Pengajaran, 2003), h. 112
[17]
Arsyad A. (Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta
PT. Raja Grafindo Persada, 2002), h. 23
[18]Hamalik,
O. (Media Pendidikan, cetakan ke-7, Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti,
1994)
[19]Sadiman,
A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito (Media Pendidikan: Pengertian,
pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1, Jakarta: penerbit CV. Rajawali, 1990)
[20]
Arief S Sardiman. Media Pembelajaran,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1969),
h. 6
[21]
Latuheru. Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa kini,
(Jakarta; Depdiknas, 1988), h. 14
[22]
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu
dan Aplikasi Pendidikan, (Bandung:
Imperial Bhakti Utama, 2007), h. 208