PERTUMBUHAN IMAN
1) Pengertian Pertumbuhan dan Iman
Kata pertumbuhan berasal
dari kata ‘tumbuh’ yang artinya ‘hidup’ dan ‘bertumbuh sempurna’. Pertumbuhan juga diartikan untuk menyatakan
sesuatu keadaan kemajuan. Dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia, kata pertumbuhan berasal dari kata ‘tumbuh’ yang artinya
‘bertunas, menjadi tanaman baru, beranjak dewasa, menjadi tumbuh besar.’[1]
Secara etimologi Iman (bahasa Yunani: πίστιν– pisti) adalah rasa percaya kepada Tuhan. Iman sering dimaknai “percaya”
(kata sifat) dan tidak jarang juga diartikan sebagai kepercayaan (kata benda).[2]
Arti kata ‘Iman’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kepercayaan
terhadap Tuhan.[3]
Seseorang yang memiliki ketetapan hati dalam kepercayaan kepada Allah. Iman
kepada Allah berarti iman kepada FirmanNya[4]
kata Iman (Faith) memiliki arti
sebagai suatu kebenaran yang objektif, yang diwahyukan yang dipercaya (Fides qual) atau penyerahan diri secara pribadi kepada Allah (Fidesque)[5].
Pengertian iman dalam Perjanjian
Lama, yakni: Perkataan ‘iman’ dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Ibrani
‘aman’ yang dapat diterjemahkan
dengan ‘firmness’ atau keteguhan,
kekokohan dan ketetapan.[6]
Dalam Perjanjian Baru, perkataan yang dipergunakan menerangkan ‘iman’
atau ‘kepercayaan’ adalah ‘pistis’ (bahasa Yunani),
berasal dari kata Pisteno, yang
artinya ‘saya percaya’ atau ‘saya mempercayai’[7]
Iman adalah dasar dari segala
sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Dasar keyakinan ini adalah Firman Allah (Ibrani 11:1). Dalam Ibrani 11:1
dikatakan: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti
dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”. Iman mengandung unsur ilahi dan kemanusiaan. Iman adalah karunia Allah dan
juga tindakan manusia. Dasar iman adalah Firman Allah (Roma 4: 20-21). Tujuan
iman adalah iman kepada Yesus Kristus. Iman yang menyelamatkan adalah iman
kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat.
Menurut Arthurpink sebagaimana
dikutip Wofford, “iman adalah dimana ketaatan adalah bunga dan buah yang indah
yang terjadi jika iman itu telah dinyatakan dalam kenyataan.”[8]
Menurut Andrew iman adalah: “Kepastian bahwa apa yang dikatakan Allah itu
benar. Apabila Allah menyatakan bahwa
sesuatu akan terjadi, iman itu bersukacita walaupun tidak melihat tanda-tanda
apapun mengenai hal itu. Bagi iman
semuanya sama-sama pasti. Iman selalu
hanya menurut pada apa yang telah dikatakan Allah serta bersandar pada kuasa
dan kesetiaanNya untuk menggenapi firmanNya.[9]
Pengertian Iman menurut Thomas H. Groome, “Iman
sebagai yang utama, maksudnya disini adalah iman merupakan inti manusia yang
mendasar, disposisi fundamental dan membentuk segala sesuatu yang datang
setelah iman.”
Definisi Iman menurut Ichwei G.
Indra, “dalam Ibr. 11:1 ada dua hal tentang iman, yakni pertama iman adalah
‘dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan. Kedua iman adalah bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat.”[10]
Thomas H. Groome, dalam Daniel Nuhamara mengklaim bahwa, iman Kristen
sebagai suatu pengalaman yang nyata mempunyai tiga dimensi yang esensial,
yakni:1). Suatu keyakinan / kepercayaan; 2). Suatu hubungan memercayakan diri;
3).Suatu kehidupan yang dijalani dalam kasih agape.[11]
1. Iman
sebagai kepercayaan (Believing)
Iman Kristen lebih dari sekedar kepercayaan, walaupun demikian harus
dikatakan bahwa iman Kristen mempunyai dimensi kepercayaan apabila ia
mendapatkan perwujudannya dalam kehidupan manusia. Aktivitas dari iman Kristen
menghendaki agar didalamnya ada suatu keyakinan dan percaya tentang
kebenaran-kebenaran yang diakui sebagai esensi dalam iman kristiani. Dimensi
iman sebagai kepercayaan tertuju pada dimensi kognitif.
2. Iman
sebagai keyakinan (Trusting)
Dimensi iman sebagai keyakinan tertuju pada dimensi afektif yaitu
mengambil mengambil bentuk dalam hubungan memercayakan diri, serta yakin akan
Allah yang pribadi, yang menyelamatkan melalui Yesus Kristus.
3. Iman
sebagai tindakan (Doing)
Iman Kristen sebagai suatu respons terhadap kerajaan Allah dalam Yesus
Kristus, harus mencakup pelaksanaan kehendak Allah. Dimensi tindakan ini
memperoleh perwujudan dalam kehidupan yang dijalani dalam kasih agape, yakni
mengasahi Allah dengan jalan mengasihi sesama manusia.
2) Dasar – Dasar Pertumbuhan Iman
Yang
dimaksud dengan ‘dasar-dasar iman’ disini adalah cara-cara yang dapat menumbuhkan / menguatkan iman. Menurut Ichwei
G. Indra, dalam Alkitab sedikitnya terdapat 7 cara yang dapat menguatkan iman[12],
yakni:.
1.
Ucapan syukur kepada Allah (Mzm 50:23)
Salah satu cara untuk dapat menguatkan iman adalah dengan menaikkan
pujian dan menyampaikan ucapan syukur kepada Allah.
2.
Mengakui Dosa Kepada Allah (Mzm.32:3, 5)
Ketika Daud memberitahukan dosa dan salahnya kepada Allah, ia bukan hanya
beroleh pengampunan dosa, tetapi imannya juga dikuatkan.
3.
Berdoa Kepada Allah (Yes.40:31)
Berdoa adalah hal yang paling penting, apalagi saat menantikan Tuhan
dengan tenang dan teratur didalam doa. Tanpa berdoa, iman tidak akan ada.
4.
Berpegang pada Firman Allah (Roma 10:17)
Iman timbul dari pendengaran, jika menginginkan iman tumbuh dan
dikuatkan, renungkanlah dan berpeganglah selalu pada Firman Allah.
5.
Gunakanlah Iman (Mat.25:29)
Iman harus digunakan, maka kehidupan akan berkemenangan setiap hari.
6.
Saksikanlah Iman (Rm.10:10)
Maksudnya adalah kesaksian tentang apa yang telah dilakukan Allah.
7.
Layanilah dengan Iman (Yak.2L:17)
Bekerja terus dan melayani Tuhan dan sesama dengan bersandar kepada
pimpinan Roh kudus yang senantiasa memberikan kekuatan iman.
Pertumbuhan Iman
Pertumbuhan iman adalah suatu
proses dimana seseorang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya
(Yohanes 1:12), diberi kuasa jadi anak Allah, lalu rindu mendengar, menerima
dan memahami kebenaran Firman Allah dalam hidupnya setiap hari (1 Korintus
10:17), selanjutnya di dalam diri orang tersebut, kebenaran Firman Tuhan
mengakar dan bertumbuh hingga dapat menghasilkan buah yang sesuai dengan
kehendak Allah (Matius 3:8). Nacy Poyah mengatakan dalam bukunya bahwa: “Hidup
di dalam iman kepada Kristus bagaikan tunas yang baru, terus bertumbuh dan
berbuah. Bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Allah, sehingga hidup umat
berkenan kepada Allah dalam segala hal dan terus mengarah kepada Kristus
(Efesus 4:13-16). Berbuah dalam kesaksian hidup yang baik, untuk memuliakan namaNya
(Yohanes 15:7; Efesus 2:10)”.[13]
1.
Iman timbul karena seseorang mendengar Firman
Kristus
Iman timbul dari pendengaran oleh Firman Kristus. (Rom. 10:17)
2. Iman
timbul dari Berita Injil:
Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila
aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu
teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul
dari Berita Injil, (Filp 1:27).
Bagaimana iman dapat tumbuh, sebagai contohnya dapat dilihat pada kisah
seorang wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun (Mark. 5:25-29)
Adalah di situ seorang perempuan yang
sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang
diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada
padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya
makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia
mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: “Asal ku jamah
saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya
dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Kalimat “Dia sudah
mendengar berita-berita tentang Yesus,” menjelaskan darimana iman
perempuan itu mulai tumbuh. Kabar-kabar yang dia dengar dari banyak orang bahwa
Yesus menyembuhkan semua orang dan semua penyakit membuat perempuan malang itu memiliki
harapan baru dan keyakinan baru bahwa penyakitnya pasti dapat sembuh asalkan
dia ketemu Yesus Kristus, bahkan dia berkata dalam hati “Asal ku jamah saja
jubah-Nya, aku akan sembuh.” (ayat 28).
Dalam buku Pendidikan Agama Kristen ‘Hidup dalam Anugrah-Nya’ dirangkum
beberapa cara untuk menumbuhkan iman agar dapat terus hidup dalam Yesus Kristus
dan bahkan berbuah sesuai dengan yang diharapkan-Nya, yakni sebagai berikut:
1.
Berdoa
Martin Luther menyebut doa adalah nafas hidup orang percaya. Dalam doa
dapat menyampaikan pengakuan akan kuasa dan kemuliaan serta kekudusan Tuhan,
pergumulan sebagai orang beriman, dan juga memohon pengampunan dosa kepadaNya.
2. Membaca
Firman Tuhan.
Manusia mengenal Allah yang menyatakan
diriNya dalam sejarah keselamatan melalui Firman dan karyaNya. KaryaNya
dinyatakan melalui para nabi dan utusannya, dan dikumpulkan dalam Alkitab.
Membaca Alkitab adalah upaya dalam mengenal Allah, menggali yang kehendak
Allah.
3.
Beribadah. Ibadah adalah pengabdian hidup dan pelayanan
terhadap Tuhan dan sesama. Ibadah adalah aktivitas hidup beriman. Ibadah adalah
perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Tuhan.[14]
Fowler dalam Thomas H. Groome, mengindikasikan bahwa ada enam tahap yang
berbeda yang dapat dikenali dan dilihat dalam kemampuan beriman manusia yang
berkembang, dimana setiap tahap memiliki strukturnya sendiri, setiap tahapan
saling berhubungan secara hierarki dan berurutan.
Adapun keenam tahapan tersebut adalah sebagai berikut:”[15]
1.
Tahapan Pertama: Iman intuitif (Proyektif)
Tahapan dimana iman seseorang kira-kira dari usia empat
sampai delapan tahun, iman kepercayaan dibentuk secara intuitif dan dengan cara
meniru suasana hati, contoh dan tindakan – tindakan iman orang-orang lain yang
dapat dilihat, terutama orang tua.
2.
Tahapan Kedua: Mitis / Harfiah
Tahapan ini terjadi kira-kira antara usia tujuh atau
delapan sampai sebelas atau dua belas tahun. Tahapan ini adalah tahapan iman
afiliatif dimana seseorang datang dengan lebih sadar untuk bergabung dan
menjadi anggota komunikasi iman.
3.
Tahapan ketiga: Sintetis / Konvensional
Tahapan ini biasanya mulai pada usia 11 atau 12 tahun,
bisa bertahan secara permanen. Pada tahap ketiga, iman menafsirkan,
menghubungkan diri dengan dan membuat makna keluar dari kehidupan sesuai dengan
petunjuk. Tahapan ini adalah tahapan konvensional atau bersifat menyesuaikan
diri.
4.
Tahapan keempat:
Individual / Reflektif
Tahapan ini muncul hanya pada usia 35 sampai 40 tahun,
dan banyak orang dewasa tidak pernah mencapai tahap ini. Tahapan ini adalah
kemampuan baru untuk berdiri sendiri, dan kelompok miliknya dipilih berdasarkan
refleksi dan bukan hanya diterima.
5.
Tahapan kelima: Iman Konjungtif
Kegiatan iman pada tahap ini jarang muncul sebelum
setengah baya. Iman pada tahap kelima melibatkan pemakaian kembali pola-pola
komitmen dan cara-cara membuat masa lampau, hal tersebut adalah untuk
memperoleh kembali kebenaran-kebenaran lama dengan cara yang baru.
6.
Tahapan keenam: Iman yang Mengacu Pada Universalitas
Orang yang berada pada tahapan keenam ini tinggal di
dunia sebagai orang yang hadir untuk mengubah (transform). Pada tahap keenam, diri sendiri “Menggunakan dan
digunakan untuk mengubah realitas masa kini ke arah keadaan yang sebenarnya
yang transenden.
Dalam istilah spiritual, tahap keenam adalah keadaan
penyatuan yang paling sempurna dengan Allah yang dapat dilakukan dalam
kekekalan.
Melalui pemberitaan dan pengajaran firman Tuhan yang disampaikan dalam
persekutuan yang beribadah, pengetahuan yang benar tentang anak Allah semakin
mendalam, dan berkat kuasa Roh Kudus iman jemaat semakin bertumbuh. Dalam kitab Roma 10:17 dikatakan: “Jadi, iman timbul dari pendengaran,
pendengaran oleh firman Tuhan.”
Kolose 2:6-7 adalah nasehat agar berakar dalam Kristus, bertambah teguh,
jangan goyah, bertumbuh dengan baik. Berikut ini adalah tahapan iman yang
bertumbuh, yakni:
1.
Iman yang berpengalaman (experience)
Selama percaya dan berdoa, dia memiliki pengalaman yang baru.
2.
Iman yang memiliki kepribadian (personal)
Orang percaya yang dewasa, adalah orang yang menjadi hamba Yesus Kristus
dikuasai olehNya dan kepribadiannya seperti kepribadian Yesus.
3.
Iman Komunitas (community)
Orang beriman tidak hidup sendiri, tetapi hidup serasi dalam kehidupan
iman.
4.
Iman yang dimiliki (owned)
Iman yang bisa mengorbankan diri dan menyerahkan diri untuk orang lain.
Kehidupan yang berkoban yang mencapai tahap pelayanan.
5.
Iman Internasional (world)
Orang yang memiliki iman seperti ini adalah orang yang mengkhawatirkan
dunia dengan imannya.[16]
Robert J. Keeley, [17]memaparkan
program yang menolong orang dewasa menemukan cara untuk terhubung dengan
anak-anak secara sistematis akan bermanfaat dan tidak bertentangan dengan
bimbingan pribadi..
1.
Mengenal Firman Tuhan
Salah satu hal yang mengagumkan tentang Alkitab adalah seseorang dapat
membaca Firman Tuhan, dan tanpa bantuan orang lain, menemukan siapa Tuhan dan
mengenal Yesus Kristus sebagai juruselamat. Alkitab adalah kitab yang begitu
kaya dan menakjubkan sehingga kita dapat selalu belajar darinya dan makin
mengenal Tuhan dan diri sendiri. Penggunaan tafsiran, penelitian, kajian
arkeologis, dan buku sejarah akan menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan
menyeluruh mengenai waktu dan tempat dari setiap kisah yang ditulis. Melalui Alkitab dapat belajar melihat
orang-orang dan kisah-kisah tersebut sebagai orang-orang riil dan pengalaman
mereka sebagai pengalaman riil. Pemahaman ini merupakan bagian penting dari
persiapan untuk melayani anak-anak, karena jika ingin menghdirkan Firman Tuhan
sebagai dokumen yang hidup dan memberi hidup kepada anak-anak, kita perlu
mengenal kebenaran itu.
2.
Mengenal Anak-anak
Untuk melayani anak-anak, terlebih
dahulu harus memahami mereka, kebutuhan khusus mereka, dan kemampuan mereka,
kita dapat belajar tentang anak-anak dalam Alkitab. Ada sejumlah perikop dimana anak-anak
memainkan peran dan perikop lainnya ketika Yesus berbicara tentang anak-anak.
Namun, Alkitab tidak ditulis sebagai buku pelajaran mengenai perkembangan anak,
jadi perlu memperhatikan pendapat psikolog dan pakar pendidikan mengenai
anak-anak. Banyak hal mengenai cara belajar dan cara berpikir anak telah
ditulis. Teori perkembangan kognitif menjelaskan bahwa kemampuan anak untuk
berpikir terus bertumbuh dan berubah seiring dengan pertambahan usia. Kita juga
perlu memahami bagaimana anak-anak berubah secara emosional, sosial dan moral
sementara mereka bertumbuh menjadi dewasa.
Robert J. Keeley menguraikan enam prinsip dalam pelayanan kepada
anak-anak, antara lain:
1.
Iman anak-anak perlu dipupuk melalui seluruh komunitas
iman, bukan hanya melalui orang tua si anak.
2.
Anak-anak perlu menjadi bagian dari seluruh kehidupan
berjemaat yang utuh.
3.
Anak-anak perlu tahu bahwa Tuhan itu misterius
4.
Kisah-kisah dalam Alkitab adalah kunci untuk menolong
anak-anak mengenal Tuhan, dan mengenal diri mereka sebagaimana adanya.
5.
Iman dan perkembangan moral sama penting, tetapi
keduanya tidak sama.
6.
Anak-anak harus menjadi bagian dalam ibadah jemaat[18]
Bertumbuh dalam iman adalah tujuan setiap orang percaya, bertumbuh dalam
iman adalah kehendak Allah dalam hidup orang percaya. Namun sering sekali iman
kita tidak dapat bertumbuh dengan baik dan benar karena ada hambatan atau
rintangan yang menghalangi. Berikut akan diuraikan aspek-aspek penghambat dalam
pertumbuhan iman, yakni:
1.
Dosa
Menurut Charles Ryrie, defenisi dosa tidak mencapai
sasaran, kebejatan, pemberontakan, kesalahan, memilih jalan yang tidak benar,
penyimpangan terhadap hukum dan kesenjangan meninggalkan jalan yang benar.[19]
2.
Tidak memiliki persekutuan dengan Tuhan
3.
Tidak percaya kepada Firman Allah.
4.
Hidup dalam daging
Orang Kristen duniawi mengikuti keinginan daging
(Gal.5:19-21). Menurut Charles Ryrie cara orang Kristen duniawi merusak empat
hal dalam hidup orang percaya, yaitu: 1). Persekutuanl; 2). Sukacita; 3). Cara
hidup; 4).Dosa-dosa mengakibatkan kurangnya kepercayaan dalam doa.[20]
[1]Badudu-zain,
989.
[6]
F.C. Grand dan H.H. Rawley, Dictionary Of
The Bible, Edisi II, (Original
Editor : James Hastings) T dan T Clark and Charles Scribner).
[8]Wofford.
Kepemimpinan yang Mengubahkan, (Yogyakarta: Andi, 1990), h 133.
[9]Wofford. Kepemimpinan
Yang Mengubahkan, (Yogyakarta: Andi,
1990), h 133.
[10]
Ichwei G. Indra, Dinamika Iman,
(Bandung: Yayasan Kalam Kudus, 1993), h.10.
[11]
Daniel Nuhamara, Pembimbing PAK, (Bandung:
Jurnal Info Media, 2007), h. 43
[12]
Ichwei G. Indra, Dinamika Iman,
(Bandung: Yayasan Kalam Kudus, 1993), h.15
[13]
Nacy Poyah dan Bentty Simanjuntak, Bahan
PA Mengenai Allah, (Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2004), h. 30
[14]
Kelompok Kerja PAK-PGI, Pendidikan Agama
Kristen untuk Kelas 8 SMP, (Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2006), h.41
[15]
Thomas H. Groome, , h.100.
[16]
Woo Young Kim, Yesuslah Jawaban, (Jakarta: BPK. Gunung
Mulia, 2005), h.160
[17]
Robert J. Keeley, Menjadikan Anak-Anak Kita Bertumbuh Dalam Iman, (Yogyakarta:
Andi, 2009), h. 9
[18] Robert
J. Keeley, Menjadikan Anak-Anak Kita Bertumbuh Dalam Iman, (Yogyakarta:
Andi, 2009),, h.13
[19]
Charles Ryrie, Teologia Dasar, (Yogyakarta:
Andi, 1993), h .28
[20]
Charles Ryrie, Teologia Dasar, (Yogyakarta:
Andi, 1993), h. l35.
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
ReplyDeleteKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
hello juga nama saya daniel, hobby saya membaca dan posisi sebagai public speaking
ReplyDeletesangat membantu,,, thx,,
ReplyDeletesangat membantu kk, thanks ya
ReplyDeleteTYM
Sangat membantu dalam proses pemilihan lagu yang berkaitan bertumbuh dlm iman.
ReplyDeleteluar biasa sangat memberkati
ReplyDeleteMau nanya hehe ini penulisnya siapa yaa?
ReplyDelete